Beranda » ANGGARAN » Melihat Aksi AHOK Menelanjangi Proposal Dinas PU

Melihat Aksi AHOK Menelanjangi Proposal Dinas PU

ARSIP

ahok-1
Warga DKI Jakarta tentu tidak menyesal telah memilih Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai gubernur dan wakil gubernur mereka. Kedua pemimpin itu selalu membuat hari-hari Jakarta penuh warna, sekaligus optimisme dan harapan. Lihat saja hari-hari yang tidak pernah kosong dengan kegiatan. Mulai dari inspeksi lapangan, pengambilan keputusan hingga pengawasan. Belum 100 hari mereka menjabat, sudah mulai terlihat perubahan yang signifikan dalam pemerintahan DKI Jakarta.

Program kartu Jakarta Sehat untuk seluruh warga Jakarta adalah gebrakan awal yang populis dari keduanya. Jokowi memastikan bahwa seluruh warga Jakarta akan dapat berobat gratis di seluruh Puskesmas dan 48 rumah sakit. Seluruh biaya ditanggung pemerintah, tanpa syarat apapun.

Lain Jokowi yang sibuk keluar-masuk kampung untuk melihat masalah warganya, gebrakan Ahok tak kalah menariknya. Kepercayaan yang diberikan Jokowi untuk memperbaiki tata kerja aparatur pemerintah dan pendidikan, tak disia-siakan. Gebrakan apakah itu?

Mulai kepemimpinan Jokowi-Ahok, semua rapat teknis dan kegiatan gubernur dan wagub DKI, direkam team Humas dan disiarkan di Youtube demi transparansi publik. Ahok mengatakan,“Ini kita siarkan langsung di Youtube. Saya tidak ingin pembicaraan saya tidak diketahui semua orang. Semua jelas. Jadi mulai hari ini pembahasan anggaran di DKI semua transparan, terbuka,”

Ini salah satu video rekaman meeting Ahok kala menerima Paparan Dinas PU di Ruang Rapat Bappeda, 8 Nopember 2012. Kita bisa melihat bagaimana Ahok membantai para pejabat dinas PU DKI tersebut, seperti dosen killer ketemu dengan para mahasiswanya. Luar biasa! Terlihat di sana bagaimana ekspresi malunya wajah-wajah manipulator di ruangan tersebut. Mereka gelagapan kala dikejar-kejar terus sama Ahok tentang bahasa laporan yang ambigu. Ditanya sanggup apa tidak, pada diam semua. Hingga Ahok geram dibuatnya. Ahok memang sudah sepatutnya bicara tegas kepada badut – badut PU ini, -yang dari luar kelihatan alim-, berapa besar uang yang telah dikorupsi selama ini sehingga memasung rakyat untuk mendapatkan haknya.

Semoga ini menjadi contoh buat semua kepala daerah lainnya di Indonesia termasuk tim humasnya dalam mengedepankan transparansi publik.
Yang terkendala menonton videonya, ini saya kutip beberapa kata-kata Ahok dalam video tersebut:

Ahok: “”Pak, sebelum dimulai apakah pagu anggaran sudah dipotong 25 persen untuk biaya-biaya pembangunan ini? Karena harganya terlalu tinggi. Dan diduga dipotong 40 persen pun bisa, dan kita potong 25. Saya kira fair, kami gubernur dan wagub meminta 25 persen untuk kami dikembalikan dalam bentuk APBD”

Ahok: “Saya tawarkan, ada dua cara menyelesaikan itu, pertama Anda potong anggarannya, atau cara kedua, saya hapus proyek itu, tidak ada jembatan itu, saya pakai uang operasional saya[1] untuk bangun jembatan itu. Kasih saya spesifikasinya. Kalau kamu main spek dengan memainkan biaya konsultan dari nilai satuan rupiahnya, saya akan bandingkan dengan konsultan lain, jadi konsultan yang membuat itu akan kita coret dari seluruh jajaran di DKI. Saya kenal konsultan banyak.”

Ahok menegaskan lagi: “Pilih satu dari 2 pilihan ini: satu, potong anggaran PU sampai 25%, atau saya jalankan proyek PU memakai dana operasional saya. Tapi kalau saya bisa dapat lebih murah, kalian semua akan saya periksa dan proses ke KPK dan jaksa. Kita buka koreng lama. Kalau tidak mau membuka koreng lama, mari kita membuka Jakarta Baru”

Ahok: “Kalau bapak-bapak ngotot tidak mau, saya akan taruh anggaran ini di website. Semua orang akan tahu. Ini masalah nih, akan saya minta orang KPK untuk periksa ini semua,”

Setelah Ahok bilang seperti itu, akhirnya mereka mau dipotong anggarannya. Jadi sebelumnya sudah di markup berapa, bapak-bapak PU? ckckck….

Ada hal lain yang bikin saya mengelus dada.

Ahok: “1 milliar buat bangun pos polisi? bangun ruko 3 tingkat aja gak sampe segitu biaya nya…”

Ahok: “biaya pemadam kebakaran, bikin kantor 34 milyar, apa apa’an? Coret itu, pak, untuk angkanya. Wong gendeng itu 34 milyar buat bikin kantor, segitu mahal”

Ahok: “itu mau cetak buku saku dinas PU untuk dibagiin ke siapa? Taruh di website aja, pak! Buang-buang duit aja! Maaf ya, pak, soalnya ini duit rakyat!”

Nahh.. ini yang lucu lainnya.

Ahok: “rata rata berapa persen selisih dari harga tawar dengan appraiser dari konsultan?”
PU baju batik kacamata: “ehm……….. rata rata … selisih nya ………………” (tanya sebelah) “berapa persen ?”
ckckckck… lha ini kok gak beda jauh sama komedian OVJ.

Lanjut Ahok: “”Saya akan bandingkan dengan konsultan lain. Berarti konsultan yang membuat itu kita akan coret dari seluruh jajaran DKI. Tidak boleh ada,”

Ahok: “..saya sudah terlalu banyak musuh. Kalau saya ditembak di depan matapun, maka saya tidak akan berkedip..”

Ahok: “Jadi mohon maaf, saya agak sakit jiwa kalau soal begini, soal mencuri uang rakyat begini. Jadi memang kedengarannya nggak enak,”

Tak hanya itu, Ahok secara halus tapi tegas mempersilakan pejabat Dinas PU untuk mundur jika tidak mau mengikuti arahannya. “Silakan pilih, yang mau ikut silakan ikut, yang tidak ikut silakan keluar dari PU. Keluar dari Provinsi DKI. Ajukan, kami tanda tangani, karena banyak dari provinsi kami yang ingin masuk,”.

Menanggapi hal itu, salah seorang pejabat Dinas PU berkata, “Intinya kami setuju dengan perintah Wagub. Tapi untuk detailnya nanti kan ada konsultan dan ahli, harus ada pihak ketiga yang…,”

Sebelum pejabat tersebut menyelesaikan tanggapannya, Ahok memotong, “Saya tahu, maksud saya kita tidak usah berdebat dan berkelit di bawah konsultan. Itu kan kita yang atur. Kita sudah tahu kok pemainnya siapa. Saya tahu semua permainan konsultan. Saya ini pernah mendampingi Bang Yos saat kuliah MBA untuk meneliti anggaran. Saya sudah tahu permainannya semua. Bisa atau tidak, tidak perlu pakai konsultan, kami sudah hitung semuanya,”

MANTAB, Pak Ahok !

Pemimpin seperti ini yang harus kita dukung. Biarpun beliau bukan penganut agama Islam, tapi beliau melaksanakan apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Salallahu Alaihi Wasallam dulu, sebagai orang yang bisa dipercaya (al-amin). Saya setuju sekali dengan cara kerjanya yang betul-betul mengedepankan transparansi. Kita membutuhkan pemimpin bersih yang tidak takut mati untuk membersihkan pemerintahan dari para koruptor.

Ini akan menjadi proses pembelajaran bagi semua aparatur pemerintah. Para pejabat yang digaji negara memang seharusnya melayani rakyat. Kebiasaan lama saatnya dibuang. Era baru menuntut cara hidup yang baru, agar hal-hal baru yang lebih menyejahterakan rakyat dapat segera dikerjakan.

Bagi saya ini bukanlah trik pencitraan wagub DKI Jakarta. Namun lebih kepada kesadaran bahwa tak perlu ada lagi yang ditutup-tutupi apalagi menyangkut masalah anggaran, yang uangnya berasal dari rakyat. Jadi, sudah selayaknya dipergunakan juga untuk rakyat. Ahok ingin mengatakan kepada anak bangsa ini bahwa setiap rapat tentang daerah haruslah transparan. Tidak boleh ada yang ditutup-tutupi karena rapat itu untuk mempertanggungjawabkan uang rakyat. Sosok pejabat pro-rakyat memang banyak sekali tantangannya. Hanya kepercayaan penuh dari masyarakat yang dapat menjadi semangat tersendiri untuk pejabat seperti Ahok ini.

Pengunggahan rapat di Youtube ini memang kreatifitas baru yang pantas kita acungkan jempol. Selain niat untuk transparan, Ahok memperlihatkan bahwa untuk memperlihatkan bahwa pemerintah itu serius membangun negara ini, tidak harus melalui pencitraan yang berbiaya besar yang menggunakan uang rakyat, misalnya memasang baliho besar-besaran dimana-mana atau kegiatan-kegiatan seremonial yang berlebihan.

Semoga Jokowi dan Basuki (Ahok) konsisten dan istiqomah, selalu diberi kesehatan dan selalu dalam lindungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, sehingga dapat menjalankan tugas dengan baik dan benar. Aamiin. Saya yakin dengan ketegasan seperti itu, dan kemudian ditiru oleh kepala – kepala daerah lainnya, negeri ini akan bisa menjadi lebih maju dan sejahtera pula rakyatnya. Kualitas infrastrukturnya setara dengan negara-negara maju.

Mari, yang dulu menghujat Jokowi-Ahok atau ikut irama kampanye negatif, lebih baik energinya disalurkan untuk mendukung kepemimpinan mereka dalam mewujudkan Jakarta Baru. Jangan mudah untuk dihasut dan dipecah belah.

Salam hangat tetap semangat,
Penulis : Iwan Yuliyanto

********


14 Komentar

  1. omlemonlemon berkata:

    Salam dari Papua Barat…. Kami merindukan kepemimpinan seperti Pa Jokowi dan Ahok…

  2. effendy berkata:

    numpang copas Bro……….

  3. asta rilo berkata:

    sayang pemimpin lain gak sama . malah ngumpet ngumpet saat membahas anggaran untuk kepentingan rakyat.

    • atappapua berkata:

      kita berusaha untuk bisa dapat pemimpin seperti mereka.. kalo di saat ini ga ada kita berdoa semoga dijaman kita nanti pasti ada.. sapa tau anda juga salah satu calon pemimpin itu.. sukses kawanku

  4. bambang prakuso berkata:

    Luar biasa. saya berikan ke Ahok solusi lebih hebat lagi untuk memperbaiki mindset seluruh warga DKI dari rakyat sampai pejabat. buka http://www.solusialfateta.blogspot.com

  5. PNPM Mandiri Bengkulu berkata:

    Ini Baru Pemimpin yang patut di contoh, tegas, berani dan Cerdas.

  6. Tian Lembata berkata:

    Pemimpin yang diiadam-idamkan, berani mengatakan “tidak” demi apa yang terbaik untuk rakyat.

  7. Ingrid berkata:

    I lope you pak ahok….sikat miring azee..tuu semua oknum2 pns & preman yg doyannya korup …. 😀

  8. thanks a lot for the big news ..
    wawasan baru ini tentang dunia politik yang sesungguhnya 🙂

  9. REFORMASI P.U!!
    P.U YG ISINYA SAMPAH HARUS DIBUANG KETEMPATNYA.
    UDAH PADA KENYANG KAN MAKAN DUIT RAKYAT?!
    SEKARANG RAKYAT YG AMBIL HAKNYA!!
    KALIAN YG JADI JONGOSNYA WAHAI P.U SAMPAH. :)))

  10. pieter Dacosta berkata:

    Aaahh, banyak kepala daerah yg lebih baik dan sama dgn ahok, cuma tdk pernah di tampilkan di media, tanya saja sama warga DKI apakah saat ini mereka rasakan ada perubahan dlm hidup mereka….??????

Tinggalkan komentar